“Deras hujan yang turun mengingatkanku pada dirimu….” Lagu dari Jikustik melantun di kamarku. Aku masih berbaring di pagi ini walau gelap sudah berganti terang. Dalam hatiku ada rasa yang masih tidak biasa. Fikiranku masih berkecamuk tentang masa yang sudah lalu. Masa-masa dimana aku menyesal tentang kepergian mama. Aku menyalahkan diriku sendiri tentang kepergian mama yang tidak disisiku. Aku menatap keluar dari jendela tampak pagi yang mulai menyapa. Seperti sebuah penghalang di hatiku yang membuat aku tidak ada niat untuk keluar kamar.
“Hei… melamun saja “ kata Melody sahabatku. Aku bahkan tidak tahu dia sudah berapa lama di kamarku. Aku hanya tersenyum tipis tanpa berbicara. Mungkin dia mengerti perasaanku tapi aku tak tahu. Tapi dia coba mengikuti alur fikiranku.
“Nada…aku pernah merasakan hal yang sama denganmu..”
“Ayo bangkit jangan terlalu menyesali diri..” kata Melody sambil menepuk pundakku.
Aku tidak bisa menahan tangisku. Aku memeluk Melodi dan berkata ini semua salahku. Seandainya aku percaya dengan kata-kata mama, mungkin hal ini tidak terjadi. Seandainya aku bersama mama saat itu mungkin mama masih ada. Sepertinya Melody mencoba untuk menjadi pendengar yang baik untuk menenangkanku.
“Nada…hari kemarin sudah lewat..hari ini dan besok adalah hari untuk kita…ayo move on “ kata-kata dari Melody yang sudah kesekian kali dia ulang. Dia memelukku dengan hangat. Sekali-kali dia menepuk pundakku. Sekarang aku bisa merasa kalau dia juga merasa apa yang aku rasakan. Aku mengerti dia juga pernah menyesal dan terpuruk saat kepergian ayahnya. Tapi saat itu aku bahkan tidak punya satu kalimat pun untuk menenangkan dia. Aku hanya bisa menemaninya dan diam seribu bahasa.
Tapi kali ini, kata-kata Melody sungguh buat aku bangkit.
“it’s ok…ayo move on “ seperti angin segar yang berhembus ke dadaku yang sesak. Kata-kata Melody pagi ini seperti satu mesin yang memperbaiki fikiranku yang kacau. Aku paham bahwa penyesalan tidak akan mengubah apapun. Dalam hati aku kembali mengungkapkan kebangkitanku. Dengan perasaan yang berbeda, aku mengikuti Melody yang mengajakku keluar dari kamar dan menikmati udara pagi ini. (Oleh : Dian Lestari Sembiring)